Menyusun Background Check yang Positif

Wilyam Lie | Wednesday, 04 December 2024

Rekan-rekan mungkin sudah sangat familiar dengan kegiatan background check, yang salah satunya dilakukan pada saat proses rekrutmen. Background check pada tiap-tiap perusahaan memiliki tahapan-tahapan yang berbeda, namun tujuannya sama yaitu untuk memastikan apakah kandidat yang akan mereka pilih memiliki riwayat kehidupan pribadi dan profesional yang baik.

Hasil background check bisa dibilang sangat berpengaruh terhadap keputusan akhir dalam proses rekrutmen, untuk menentukan apakah kandidat yang ada akan di rekrut atau tidak. Karena posisinya yang sangat krusial, rekan-rekan harus mulai untuk menyusun riwayat yang bisa menjadi pendorong kesuksesan karir rekan-rekan kedepannya

Keuangan

Pengecekan riwayat keuangan adalah salah satu komponen dalam melakukan background check, kandidat akan ditelusuri riwayat keuangannya yang meliputi skor kredit dan informasi keuangan lainnya. Komponen pengecekan keuangan biasanya menjadi komponen nomor satu untuk posisi yang nantinya akan berkaitan langsung dengan pemasukan atau keuangan perusahaan, namun bukan berarti komponen ini tidak penting untuk posisi lain.

Catatan Kriminal

Keterlibatan kandidat dalam sebuah perkara, terutama kriminal akan menjadi perhatian khusus perusahaan dalam pertimbangan perekrutan. Komponen ini akan memperlihatkan dua parameter seperti seberapa besar tindakan yang dilakukan dan seberapa sering. Kandidat mungkin masih bisa dipertimbangkan kembali apabila peraturan yang mereka langgar adalah lalu lintas atau pelanggaran kecil lainnya, tapi apabila dilakukan berkali-kali tentunya akan menjadi catatan buruk yang dapat berpengaruh ke hasil akhir rekrutmen.

Referensi

Referensi merupakan kegiatan komplementari background check yang memiliki faktor subjektivitas di dalamnya. Parameter yang biasanya diukur adalah karakter pribadi, performa kerja, dan lainnya yang berkaitan dengan dinamika kandidat di perusahaan sebelumnya. Karena sifatnya yang cukup subjektif, rekan-rekan mungkin bisa mempertimbangkan strategi untuk meninggalkan “legacy” atau sesuatu yang memberikan kesan positif agar referensi yang diberikan oleh mantan atasan atau kolega juga sesuai dengan yang diharapkan.

Pada akhirnya, 3 komponen utama background check di atas merupakan bagian yang sangat penting dalam proses rekrutmen dan tidak dapat diacuhkan karena menentukan lebih dari 50% pertimbangan hasil akhir rekrutmen. Selain itu, ada beberapa komponen lain seperti pendidikan, media sosial, dan riwayat medis atau penggunaan obat-obatan terlarang yang menjadi bagian tak terpisahkan.