Be Yourself
Afrina Karenina Rizal | Thursday, 07 July 2022
Beberapa hari terakhir jagad maya sedang dihebohkan oleh satu berita yang diangkat oleh media nasional dan diamplikasi oleh media sosial mengenai satu lembaga philantropis terkenal yang diduga menggunakan banyak dana donasi untuk kepentingan pribadi mereka. Jika memang terbukti benar, maka sugar-coating yang mereka lakukan sangat ciamik sekali karena sudah terjadi bertahun-tahun dengan dana yang fantastis.
Namun saya bukan ingin membahas mengenai lembaga tersebut, namun fenomena sugar-coating mulai sering terjadi di masyarakat akhir-akhir ini dan hal tersebut biasanya dimulai dari kesan excellent branding. Hal ini juga pernah terjadi di salah satu financial agency yang sempat hits di sosial media namun sekarang sudah tidak eksis lagi karena mereka juga hanya sugar-coating.
Apakah di dunia rekrutmen juga ada sugar-coating. Tentu saja ada. Ketika memproses kandidat untuk satu posisi, biasanya kami akan melakukan proses interview terlebih dahulu. Karakter kandidat juga biasanya akan terdeteksi melalui interview tersebut, namun ada juga yang kami tidak mampu mendeteksinya biasanya karena kandidatnya sugar-coating namun red flag tetap terasa. Sehingga kami akan melakukan reference check untuk meyakinkan.
Bulan lalu saya sempat melakukan reference check untuk 2 kandidat, dan selama menjadi rekruter baru kali ini saya mendapatkan review yang kurang baik mengenai kandidat. Salah satu pertanyaan saya adalah apakah reference mau bekerja sama lagi dengan kandidat tersebut, mereka mengatakan tidak.
Selain reference check, kami biasanya melakukan personality assessment. Pada satu kasus, ada kandidat yang berkali-kali tidak lulus reliability level, dimana reliability ini berhubungan dengan konsistensi. Dalam hal ini ada kecenderungan kandidat tersebut tidak menjadi dirinya sendiri. Beliau berusaha sugar-coating dan mencoba menampilkan image normatif agar diterima di perusahaan yang dituju.
Apa yang mau saya sampaikan disini? Setelah bertemu banyak kandidat selama menjadi rekruter, saya bertemu banyak karakter. Namun biasanya kandidat yang sugar-coating tidak akan bertahan lama. Kandidat terbaik yaitu yang menjadi diri sendiri. Saya tidak mengatakan bisa menampilkan saja sisi kurang baik kepribadian. Namun, berusaha lah untuk mengembangkan diri semaksimal mungkin menjadi professional terbaik di bidang masing-masing, mempertahankan karakter terbaik dan tidak perlu menjadi orang lain agar dianggap baik oleh lingkungan sosial dan pekerjaan.
Mudah-mudahan bermanfaat.