Lingkungan Kerja yang Dianggap Menarik Menurut Gen-Z

Margaretha Calusa | Wednesday, 07 December 2022

Beberapa kali saya berdiskusi dengan kandidat terkait aspirasi karir mereka ke depannya, dan satu hal yang sering menjadi pertimbangan mereka ialah lingkungan kerja. Oleh karena itu saya mencari beberapa artikel terkait dengan lingkungan kerja yang dapat menambah motivasi untuk pegawainya, terutama bagi Generasi Z. Karena menurut Forbes, di tahun 2025 hampir sepertiga penduduk di dunia akan didominasi oleh Gen Z, atau orang-orang yang lahir di tahun 1996 hingga awal 2010-an.

Ringkasnya, terdapat 5 (lima) hal yang perlu diperhatikan terkait dengan ekspektasi lingkungan kerja untuk Gen Z, yakni:

1. Fleksibilitas terkait jam kerja. Menurut World Economic Forum, terdapat 73% pegawai yang saat ini lebih menyukai pilihan pekerjaan yang dapat dilakukan secara remote ataupun hybrid, karena menganggap akan lebih meminimalkan distraksi dan juga meningkatkan produktivitas.

2. Coaching, adanya gap antar generasi membuat pola pikir antara gen Z dan generasi Milenial menjadi berbeda. Dalam hal ini perusahaan perlu untuk menyediakan latihan kepemimpinan untuk kedua generasi sehingga dapat menyeimbangkan perbedaan ini.

3. Workplace Design, jika saat ini masih banyak kantor yang memiliki fixed seating, Gen Z justru berekspektasi untuk dapat bekerja dengan kantor yang memiliki open space layout. Sehingga mereka dapat berkreativitas dan menghindari distraksi dari lingkungan kerja yang mungkin tidak mereka inginkan.

4. Mental health support. Isu terkait kesehatan mental menjadi tren dikalangan Gen Z. Mereka mengharapkan bahwa perusahaan mampu untuk mengintegrasikan kesehatan mental pegawai melalui kebijakan dan program yang dapat memisahkan antara kehidupan pribadi dan profesional mereka.

5. Career Growth. Memiliki peluang untuk berkembang dan bertumbuh dalam satu perusahaan juga dinilai menjadi faktor penting. Menurut Forbes, Gen Z dinilai sebagai generasi yang gemar untuk belajar dan memperkaya diri mereka, sehingga Gen Z akan selalu mencari cara bagaimana mereka dapat melakukan pekerjaan yang tidak repetitif, melainkan dapat mengeksplor apa yang sebenarnya ada di dalam diri mereka.

Jadi menurut saya, jika bagian operasional atau core business dari perusahaan membutuhkan generasi Z atau akan didominasi oleh generasi Z, maka top management bisa mulai untuk beradaptasi dan mempertimbangkan faktor-faktor terkait lingkungan kerja yang diharapkan oleh Gen-Z, karena hal ini tentunya akan berpengaruh pada kinerja perusahaan kedepannya. 

Di sisi lain, Gen Z juga perlu untuk mawas diri bahwa generation gap akan selalu ada. Hal ini menjadi tugas bagi generasi Z untuk dapat beradaptasi dengan budaya dan lingkungan kerja yang sudah terwujud sebelumnya di dalam perusahaan. Sehingga pada akhirnya, seluruh generasi yang ada di dalam internal perusahaan diharapkan dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk dapat mengisi kekosongan satu sama lain dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan dari perusahaan.

Tag Label:

#Job Search