Hal-hal Yang Diperhatikan Dalam Exit Interview
Sulthan Naufal Rabbani | Wednesday, 17 July 2024
Dalam siklus “kehidupan” karyawan di perusahaan, pengunduran diri merupakan sebuah keniscayaan. Dalam prosesnya, perusahaan direkomendasikan untuk melakukan exit interview dengan tujuan untuk mendapatkan perspektif dari karyawan yang mengundurkan diri terkait pekerjaannya.
Seringkali, proses exit interview tidak dilakukan dengan tepat sehingga perusahaan melewatkan data-data menarik yang dapat diimplementasikan sehingga dapat tercipta perubahan-perubahan positif di internal perusahaan.
Exit interview memiliki tiga tujuan utama: Mempelajari hal yang bisa memperbaiki kondisi internal perusahaan, mengetahui perspektif karyawan yang mengundurkan diri terkait pekerjaan mereka, dan upaya retensi terakhir yang dapat dilakukan oleh perusahan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, fokus dari dilaksanakannya exit interview dapat dilihat berdasarkan poin berikut ini:
Memahami persepsi karyawan mengenai pekerjaan mereka
Perusahaan dapat menilai dan meninjau ulang mengenai desain pekerjaan, kondisi perusahaan, dan budaya perusahaan. Hal ini dapat membantu manajer untuk meningkatkan motivasi karyawan, efisiensi, koordinasi, dan keefektifan dalam pekerjaan.
Mendapatkan informasi mengenai gaya kepemimpinan atasan
Perusahaan dapat melakukan identifikasi mengenai atasan yang positif maupun toxic. Misalnya, ditemukan dari hasil exit interview bahwa beberapa atasan karyawan melakukan micromanaging dan menjadi penyebab dari tingginya tingkat turnover.
Benchmarking terhadap kebijakan HR di perusahaan lain
Perusahaan bisa menilai seberapa kompetitifnya mereka dengan perusahaan lain perihal cuti, paket kompensasi, jenjang karir, dan cuti yang dapat diambil oleh karyawan. Hal ini dapat berguna untuk melakukan adjustment perihal poin-poin tersebut.
Mendorong inovasi untuk perkembangan perusahaan berdasarkan persepsi karyawan
Pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan dalam exit interview dapat digunakan sebagai premis untuk menciptakan hal baru demi perubahan positif di perusahaan. Misalnya, perusahaan dapat menanyakan terkait hal yang sebaiknya dilakukan perubahan, dari hal yang umum hingga spesifik.
Inisiatif employer branding bagi perusahaan
Jika perusahaan memperlakukan karyawan yang mengundurkan diri dengan rasa terima kasih dan hormat, kemungkinan besar karyawan akan merekomendasikan perusahaan ke orang lain, baik dari produk yang dijual maupun kesempatan bekerja di sana. Harapannya, karyawan yang mengundurkan diri dapat menjadi ambassador bagi perusahaan.