Cara berkomunikasi di Lingkungan Kerja

Margaretha Calusa | Wednesday, 16 October 2024

Pernahkah Anda merasa pesan yang Anda sampaikan tidak dipahami oleh rekan kerja? Atau mungkin, Anda pernah terlibat dalam kesalahpahaman yang berlarut-larut karena kurangnya komunikasi yang efektif? 

Selama bekerja sebagai Headhunter, saya pernah bekerja sama dengan orang-orang yang memiliki latar industri yang berbeda, dan terkadang cara mereka berkomunikasi di internal terbawa hingga ke pihak eksternal. Hal ini tentunya membuat pembicaraan menjadi terhambat dan perlu adanya konfirmasi untuk menyelaraskan maksud dari diskusi. Berikut ini merupakan tips dan trik yang dapat diterapkan dalam berkomunikasi di lingkungan kerja:

Hindari Menggunakan Singkatan dan Istilah yang Tidak Umum

Pada saat menuliskan pesan, hindari penggunaan singkatan yang membuat penerima bingung seperti “kl”, hal ini dapat disalah artikan sebagai “kalau” atau “kali” atau “kilo”. Sehingga penting bagi penulis untuk memperhatikan penulisan kata.

Selain itu, hindari penggunaan istilah yang tidak diketahui secara umum. Contohnya, industri kreatif mengartikan DoP sebagai “Direct of Photography”, lain hal dengan industri logistik yang mengartikan DoP sebagai “Dropping Outward Pilot”. Dan apabila berbicara dengan pihak di luar industri mereka, belum tentu penerima memahami hal tersebut. Sehingga baiknya dalam menuliskan pesan gunakan istilah umum yang mudah untuk dipahami.

Pahami Emosi Anda pada Saat Berkomunikasi

Emosi berperan cukup penting pada saat berinteraksi dengan orang lain, hal ini akan memengaruhi cara kita berpikir dan mengambil keputusan. Jika seseorang memiliki emosi negatif saat berkomunikasi, hal ini tentu akan memengaruhi emosi dari penerima pesan. Sebaliknya, apabila pemberi pesan memiliki emosi positif, penerima juga dapat merasakan energi tersebut.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari berkomunikasi pada saat emosi diri sedang buruk. Sehingga perkataan yang kita utarakan dapat tersampaikan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Berhati-hati dengan Hal yang Bersifat Opini

Setiap orang berhak untuk menyampaikan opini, namun hal ini berdasarkan pada subyektifitas atau pandangan berdasarkan pengalaman dan dapat menimbulkan bias, sehingga opini tidak selalu mencerminkan kebenaran objektif.

Dalam berkomunikasi, terutama di lingkungan kerja sebaiknya kita berhati-hati dan selalu mengecek opini tersebut dengan data dan fakta yang ada di lapangan, sehingga menghindari manipulasi informasi.

Pastikan Komunikasi yang Dilakukan Memiliki Tujuan yang Jelas

Dalam dunia kerja terutama yang berhubungan dengan sebuah proyek, waktu menjadi hal yang cukup berharga. Dan komunikasi menjadi salah satu elemen penting yang berkaitan dengan waktu. Dalam membangun komunikasi baik secara lisan maupun tulisan, pastikan yang disampaikan memiliki tujuan yang jelas.

Sering kali diskusi memakan waktu yang cukup lama akibat tidak terarahnya percakapan yang dibangun, dan tidak ada pihak yang mengembalikan jalannya komunikasi ke tujuan awal. Oleh karena itu, baiknya awali komunikasi dengan menentukan tujuan untuk dapat mengoptimalkan waktu yang digunakan.

Mengikuti Aturan Bahasa

Dalam penggunaan Bahasa Indonesia terdapat pedoman yang dapat diikuti, yakni Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Hal ini termasuk ke dalam 3 aspek yakni penyusunan kalimat, penggunaan tanda baca dan kata ganti dan pemilihan kata sesuai KBBI. 

Salah satu kesalahan yang biasa dilakukan ialah penggunaan kata baca. Beberapa orang lupa untuk menggunakan tanda tanya (?) untuk pertanyaan, sehingga penerima pesan dapat mengartikan hal tersebut sebagai sebuah pernyataan. Hal ini tentunya dapat menyebabkan miskomunikasi antar kedua belah pihak.

Komunikasi yang efektif adalah kunci keberhasilan dalam bekerja sama. Dengan menerapkan tips-tips di atas, kita dapat membangun lingkungan kerja yang lebih harmonis, produktif, dan menyenangkan. Jadi, apakah Anda siap untuk menjadi komunikator yang lebih baik?