Memahami Psikotes

Afrina Karenina Rizal | Friday, 08 November 2024

Beberapa waktu lalu saya berdiskusi dengan salah satu kandidat yang akan melaksanakan psikotes. Beliau sangat cemas dan ini bahkan beliau sampaikan di awal proses rekrutmen bahwa psikotes bukan keahlian beliau.

Sebetulnya apa tujuan psikotes dalam proses rekrutmen? Dan apakah kandidat perlu khawatir?

Tujuan Psikotes

Psikotes dapat membantu mengetahui kepribadian seseorang. Hal ini dapat dilihat dari mulai cara kandidat menjawab pertanyaan atau jawabannya. Psikotes juga dapat membantu melihat kemampuan kandidat untuk menganalisa dan memperlihatkan sebuah hal hingga hal-hal kecil dari pertanyaan di dalamnya.

Selain itu sebagian pertanyaan yang diberikan juga dapat melihat apakah kandidat dapat konsisten dan mampu memberikan jawaban yang akurat sesuai dengan kepribadiannya. Jadi penting sekali untuk kandidat menjawab pertanyaan psikotes dengan  apa adanya. Namun di sisi lain, kandidat perlu juga berhati-hati, karena dalam soal-soal psikotes terkadang juga terdapat sejumlah pertanyaan yang bersifat menjebak.

Melalui psikotes, perusahaan juga dapat mengetahui apakah kandidat tersebut termasuk orang yang teliti, pandai menganalisa, bersifat sosial maupun orang tipe kreatif. Karena sejumlah soal psikotes tersebut masuk dalam kelompok soal logika yang digunakan untuk mengetahui tingkat IQ, soal verbal digunakan untuk mengetahui kemampuan komunikasi, dan soal analitik yang digunakan untuk mengetahui seberapa detail dan teliti dalam menganalisa suatu masalah. 

Melalui psikotes, perusahaan juga dapat mengetahui apakah kandidat termasuk tipe kandidat yang tepat untuk suatu posisi, misalnya bila ada kandidat yang melamar untuk posisi finance, maka hasil psikotes yang wajib dimilikinya yaitu nilai IQ dan analitik yang tinggi karena dibutuhkan ketelitian dalam bekerja. Sementara untuk posisi sales misalnya, dibutuhkan kemampuan komunikasi yang tinggi.

Tips untuk Kandidat

Tips pertama yang perlu dipersiapkan yaitu pemahaman dasar akan konsep psikotes seperti paparan di atas, sehingga kandidat bisa menjawab seluruh pertanyaan tes secara jujur. Konsistensi dan kejujuran sangat penting dalam psikotes, sehingga selalu jawab pertanyaan psikotes dengan jujur dan apa adanya.

Ada baiknya juga berlatih dan mengerjakan contoh-contoh soal psikotes agar lebih familiar dengan pertanyaan psikotes dan lebih percaya diri. Bisa juga bertanya dan berdiskusi dengan teman-teman yang pernah melakukan psikotes untuk menambah wawasan.

Mempersiapkan mental dan fisik. Bersiap-siap secara mental, tidak cemas, meningkatkan percaya diri, sehingga kandidat lebih relaks dalam menjawab pertanyaan. Persiapan fisik juga penting, seperti jangan tidur terlalu malam sebelum tes, mengkonsumsi makanan sebelum tes agar tetap bisa berkonsentrasi.

Saat melakukan psikotes pada hari-H, baca instruksi dan perintah pengerjaan dengan seksama, untuk menghindari kesalahan dalam mengerjakan soal. Perhatikan juga waktu pekerjaan, agar bisa menjawab pertanyaan dengan baik dan maksimal. Usahakan agar bisa menyelesaikan semua soal sebelum waktu habis. Dan bila sudah menyelesaikan jawaban dan masih ada waktu tersisa, gunakan waktu tersebut untuk mengoreksi kembali jawaban.

Psikotes merupakan proses yang normal dan lumrah dalam proses rekrutmen. Namun perlu diingat bahwa perusahaan tidak hanya mengandalkan hasil psikotes dalam mengambil keputusan, tapi juga mempertimbangkan data-data lain seperti hasil wawancara, reference check, dan lain-lain. Sehingga kandidat tidak perlu khawatir dalam melakukan proses ini. 

Semoga bermanfaat.

Tag Label:

#psikotes