Berpikir "Content" & "Context" di Dunia Kerja
Vidi Aziz | Monday, 25 October 2021
Alan Webber, pendiri majalah bisnis Fast Company, pernah memberikan pidato menarik yang berjudul, "Why Context is more Important than Content" Di pidato tersebut, cara dia mendefinisikan dan membedakan konsep content dan context sangat sederhana.
Menurut dia, content adalah "noise" atau bisa diartikan sebagai informasi yang tidak banyak memberikan nilai. Sedangkan context adalah "signal" yang artinya adalah informasi yang bermakna.
Apa pengaruh kedua konsep ini di dalam dunia kerja?
Contoh sederhana:
Content: Ketika Anda diminta untuk presentasi, Anda memberikan terlalu banyak data dan data tersebut tidak memberikan sesuatu yang bermakna.
Context: Ketika Anda diminta untuk presentasi, Anda bisa memberikan data yang pada akhirnya bisa menjadi informasi yang bermanfaat.
Karyawan dengan "content mindset" hanya memberikan data tanpa sebuah arti. Karyawan dengan "context mindset" berhasil memberikan data yang penting, akurat, dan data yang bermakna.
Dengan pergerakan zaman yang semakin dinamis, sudah seharusnya kita mulai belajar untuk menerapkan "context mindset" ke dalam kehidupan profesional kita secara rutin.