Ingin Naik Jabatan atau Dipromosikan? Jangan Lupakan Tiga Hal Ini!
Haryo U. Suryosumarto | Wednesday, 06 July 2022
Sampai dengan sekarang saya masih sering mendengar beberapa curhat dari teman-teman ataupun para kandidat saya yang mengeluhkan betapa sulitnya mendapatkan promosi atau kenaikan jabatan di perusahaannya.
Apakah saat ini bekerja di perusahaan raksasa dengan ratusan ribu karyawan di seluruh dunia atau bekerja perusahaan kecil sekalipun dengan struktur organisasi yang cenderung flat, rahasia mendapatkan kenaikan jabatan atau dipromosikan — tanpa harus menjadi penjilat atau menyikut kolega — sebetulnya sama saja.
Pertama. Tidak semata-mata menunjukkan performa terbaik, tapi menurut saya yang paling penting adalah ketahui dulu sebetulnya standar performa terbaik seperti apa yang diharapkan oleh perusahaan atau atasan anda. Ini menjadi sangat krusial karena anda harus menganggap bahwa perusahaan atau atasan anda adalah internal customer yang harus diservis sebaik mungkin (ingat ungkapan customer is king?). Dengan mengetahui secara pasti apa sebetulnya yang diharapkan oleh perusahaan atau atasan anda, akan lebih mudah menyusun sebuah strategi dalam upaya memberikan standar kinerja yang memukau, termasuk didalamnya upaya melakukan continuous professional development, baik yang bersifat formal maupun informal.
Kedua. Ketika anda memiliki bawahan, jangan lupa untuk melakukan kaderisasi supaya suatu hari nanti bawahan anda bisa mengambil alih. Logikanya adalah meskipun anda menunjukkan kinerja luar biasa, tapi perusahaan atau atasan melihat bahwa ternyata belum ada orang yang kualifikasinya tepat untuk menggantikan posisi anda, sampai kapan pun anda akan sangat sulit naik jabatan atau dipromosikan. Hal ini terutama berlaku untuk anda yang bekerja dengan mengandalkan tacit knowledge, misalnya profesional di bidang teknik, bidang penjualan, ataupun semua bidang yang berkaitan dengan art. Memang sulit mengajarkan pengetahuan yang sifatnya tacit, tapi ini tetap harus dilakukan karena sebetulnya ada kewajiban tidak tertulis yang berlaku bagi semua profesional, yaitu harus bersedia melakukan knowledge transfer ke para kolega dan juga bawahannya demi mulusnya operasional perusahaan.
Ketiga. Pertahankan positive mindset ketika anda belum juga mendapatkan kenaikan jabatan atau dipromosikan meski sudah melakukan kedua hal diatas. Jangan pernah putus asa apalagi menjelek-jelekkan perusahaan atau atasan sebagai bentuk luapan rasa frustrasi. Akan lebih baik bila anda terus meningkatkan standar kinerja, membuat berbagai achievements gemilang sebagai bentuk kontribusi nyata anda pada kemajuan perusahaan, mencoba melakukan beberapa tips di artikel ini, rajin menjalin silaturahmi dengan berbagai kalangan dan percayalah bahwa dengan cara yang tidak terduga… suatu hari nanti anda akan mendapatkan kenaikan jabatan atau promosi di perusahaan lain, yang bisa jadi lebih baik dibandingkan perusahaan tempat kerja anda sekarang.
Intinya adalah kenaikan jabatan atau promosi sebetulnya merupakan bentuk pengakuan dari perusahaan sebagai pihak yang mempekerjakan anda atas performa kerja yang dinilai sangat baik. Otomatis kedepannya anda dipandang mampu mengemban peran yang lebih strategis dibarengi dengan tanggung jawab yang tentunya juga lebih berat.
Jangan pernah berpikir untuk mendapatkan kenaikan jabatan atau promosi semata-mata hanya demi mengejar gengsi tapi sebetulnya anda sendiri tidak siap mengemban konsekuensinya. Ingatlah bahwa akhir-akhir ini makin banyak profesional yang di-PHK justru memegang posisi senior di perusahaan.
Mengejar kenaikan jabatan atau promosi sah-sah saja dilakukan asalkan tidak menabrak etika umum yang berlaku dan mengorbankan integritas pribadi, jadi mulai dari sekarang persiapkan mindset yang tepat, susunlah strategi yang matang dan laksanakan seluruh pekerjaan anda dengan riang dan ringan. I’ll see you at the top!