Apakah Perlu Follow Up Setelah Selesai Interview?
Vidi Aziz | Wednesday, 24 July 2024
“Pak, terima kasih sudah hadir interview ya. Nanti saya info lagi hasilnya.”
“Pak, terima kasih sudah hadir interview ya. Kalau dua minggu tidak ada kabar berarti belum lolos ya, Pak.”
Dua hal di atas adalah pernyataan yang sering diberikan oleh rekruter kepada pelamar setelah pelamar selesai mengikuti interview kerja.
Setelah menunggu lebih dari dua minggu, bahkan kalender sudah berganti ke bulan baru, banyak pelamar yang tidak mendapatkan kabar apapun. “Kayaknya saya gak lolos deh,” pikir banyak pelamar.
Walau banyak pelamar yang berpikiran seperti ini, tetapi di dalam hati, mereka penasaran dan berharap ada kejelasan. Di momen ini biasanya mereka ingin follow up ke rekruter tetapi banyak yang ragu karena takut terkesan rewel.
Kembali ke pertanyaan saya di awal: Apakah perlu follow up setelah selesai interview?
Jawabannya adalah perlu.
Pelamar perlu follow up kepada rekruter untuk meminta kejelasan hasil rekrutmen. Bahkan jika rekruter sudah menginformasikan bahwa pelamar dianggap tidak lolos jika tidak mendapatkan kabar dalam waktu dua minggu, melakukan follow up hasil rekrutmen adalah hal yang boleh dilakukan.
Sebagai profesional yang bekerja di dunia rekrutmen, saya berharap semoga keputusan pelamar untuk melakukan follow up ke rekruter tidak memberikan kesan rewel ke rekruter.
Dari banyak kandidat yang pernah saya interview, mereka sebetulnya lebih berharap mendapat kabar tidak lolos daripada tidak dapat kabar sama sekali. Mereka sudah meluangkan waktu, tenaga, dan mungkin uang, untuk mengikuti proses rekrutmen. Memberikan hasil rekrutmen yang jelas adalah bentuk apresiasi kepada mereka.
Rekruter juga harus memiliki mindset bahwa pelamar yang tidak tepat sekarang bisa jadi adalah pelamar yang tepat di masa depan. Ketika rekruter memberikan hasil rekrutmen yang jelas kepada pelamar, secara otomatis rekruter menciptakan hubungan yang baik dengan pelamar. Harapannya hubungan ini bisa bermanfaat di masa depan.
Sekarang banyak perusahaan yang sudah menerapkan sistem email otomatis kepada pelamar. Untuk setiap pelamar yang kualifikasinya tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan, rekruter bisa mengirimkan email penolakan secara otomatis ke mereka. Jadinya memberikan kabar hasil rekrutmen menjadi lebih mudah.
Kesimpulan dari tulisan saya ada dua:
1. Untuk pelamar: jangan pernah malu untuk melakukan follow up kepada rekruter setelah selesai interview. Kalian berhak tahu hasil akhirnya.
2. Untuk rekruter: mungkin memberikan kabar kejelasan kepada pelamar bukan menjadi salah satu KPI Anda. Tetapi sikap ini akan meningkatkan employer branding perusahaan Anda sebagai perusahaan yang menghargai usaha pelamar.
Template Follow Up
Dear Pak / Bu (Nama HRD Perusahaan),
Semoga sehat selalu.
Saya Andi, kandidat untuk posisi Sales Executive yang tiga minggu lalu mengikuti proses rekrutmen di perusahaan PT AAA. Terima kasih sudah memberikan saya kesempatan untuk mengikuti proses rekrutmen di perusahaan Bapak.
Tujuan saya mengirimkan email ini adalah ingin mengetahui hasil akhir dari interview yang sudah saya lakukan. Apapun hasilnya, saya menghargai keputusan Bapak dan berterima kasih sudah meluangkan waktu untuk memberikan saya update.
Salam hormat,
Andi