Tips Kolaborasi antara Pimpinan dan Karyawan Agar WFH Lebih Efektif
Afrina Karenina Rizal | Monday, 04 October 2021
Sudah lebih dari 1 tahun yang lalu kita menjalani pandemi ini. PT Headhunter Indonesia sendiri sudah melakukan WFH (work from home) sejak Maret 2020, saya yakin rekan-rekan disini pun juga mengalami hal yang sama dengan segala variasinya. Saya pribadi lebih menyukai WFH karena bisa sambil ngurus rumah (secara ibu-ibu ya), namun ada kalanya untuk sebagian orang mengalami burn-out atau butuh refresh sejenak karena tidak adanya lagi work life balance - WFH malah lebih menuntut work life integration.
Berikut saya mau bagikan tips kolaborasi antara pimpinan dan karyawan agar WFH lebih efektif, menyenangkan dan mampu meningkatkan produktivitas.
Fleksibilitas Jam Kerja
Beberapa perusahaan tetap memberlakukan jam kerja normal dan untuk karyawan yang belum berumah tangga biasanya tidak menemukan kendala. Namun karyawan yang sudah berkeluarga dan memiliki anak butuh usaha yang lebih untuk berkonsentrasi.
Untuk memudahkan mereka menjalankan WFH, beri mereka fleksibilitas waktu agar lebih bisa konsentrasi dan efektif dengan harapan produktivitas lebih meningkat. Mencoba untuk percaya kepada karyawan dan tentu saja set target apa yang perlu mereka capai.
Penggunaan Teknologi
Kalau tidak salah pandemi biasanya terjadi 100 tahun sekali. Pasti sulit sekali bagi generasi 100 tahun yang lalu menghadapi pandemi karena belum ada teknologi seperti sekarang.
Oleh karena itu sebaiknya perusahaan menyediakan teknologi baik itu teknologi yang sederhana atau canggih untuk bisa membantu kolaborasi antar karyawan dan juga dengan atasan sehingga WFH bisa menjadi lebih efektif.
Memahami Ekspektasi
Sebelum memulai WFH sebaiknya karyawan mengetahui apa yang diharapkan dari mereka, misalnya target yang harus dicapai untuk durasi waktu tertentu, bentuk komunikasi dan laporan, jadwal meeting, dan lain-lain. Jika belum mendapatkan ini dari atasan, karyawan bisa inisiatif untuk bertanya terlebih dahulu mengenai ekspektasi atasan agar alur kerja jadi lebih baik.
Bertanya pada karyawan apa yang efektif dan apa yang tidak efektif
Ada baiknya atasan aktif bertanya kepada karyawan mengenai apa saja kendala yang dihadapi karyawan selama WFH dan apa saja yang tidak efektif untuk dilakukan. Di sisi lain, karyawan mencoba transparan agar atasan bisa membantu dengan sebaik-baiknya.
Fungsi Monitor
Ada beberapa oknum karyawan yang malah memanfaatkan WFH untuk bersantai. Untuk mencegah hal tersebut, atasan sebaiknya lebih aktif untuk melakukan fungsi monitor secara teratur dan efektif.
Beberapa perusahaan juga cukup ketat menggunakan teknologi dimana karyawan harus absen berikut dengan lokasi mereka saat itu. Namun sebaiknya ambil jalan tengah antara fungsi kontrol ketat dan juga kepercayaan penuh terhadap karyawan.
Refreshing
Beberapa kali kantor kami mengadakan games secara online ketika meeting, misalnya pada saat Hari 17 Agustus dan hari spesial lainnya. Ternyata kegiatan team building online ini cukup membantu untuk stress release dan tentu saja makin mengeratkan hubungan antar karyawan dan atasan.
Dress Code
Saya pribadi lebih suka memakai daster ketika bekerja :D karena saya tipe karyawan dimana dress code tidak akan mempengaruhi kinerja saja. Saya hanya mengenakan pakaian formal ketika meeting online.
Namun untuk teman-teman yang kinerjanya terpengaruh dress code, mungkin bisa agak disiplin untuk memakai dress code sesuai jam kerja. Jika ingin bekerja efektif, pakailah pakaian formal untuk meningkatkan konsentrasi anda
Skala Prioritas
Skala prioritas sangat penting sekali. Daftar pekerjaan yang banyak sekali akan terasa tidak berat jika menggunakan metode ini.
Komunikasi
Dari semua tips di atas, yang paling penting adalah komunikasi. Komunikasikan dengan atasan anda jika anda menemui kendala, dan sebagai atasan komunikasikan ekspektasi anda kepada bawahan anda agar pencapaian target lebih maksimal.