Pribadi yang Berbeda saat di Tempat Kerja dan di Luar Kerja
Rochmah Sri Lestari | Wednesday, 05 October 2022
Apakah wajar menjadi seseorang dengan kepribadian yang berbeda saat di kantor dan di rumah? Menurut Psikolog Andrea Liner, PsyD, hal ini adalah sesuatu yang wajar. Bagaimanapun juga, lingkungan kerja dan rumah menempatkan harapan yang berbeda pada kita dan mengharuskan kita sebagai profesional agar bisa menyesuaikan perilaku. Namun, menjadi pribadi yang sangat kontras dari kenyataan sehari-hari dapat menyebabkan kita stress. Apalagi, jika persona pekerjaan kita bertentangan dengan kepribadian kita yang sebenarnya.
Sudah menjadi hal yang umum ketika seseorang mengubah personanya agar bisa membaur dengan lingkungan sekitar. Misalnya, jika kita adalah orang yang suka bercanda dan sering berbicara apa adanya, perilaku itu mungkin dianggap kurang pantas dan perlu dihindari saat kita berada di tempat kerja. Hal ini karena di tempat kerja, seseorang dipandang sebagai profesional, sehingga kita cenderung membungkam bagian kepribadian diri yang kurang cocok untuk ditampilkan saat kita sedang bekerja. Saat berada di rumah, kita bebas karena tidak ada aturan yang baku seperti di kantor, sehingga merasa leluasa untuk mengekspresikan diri.
Sebagian besar dari kita melakukan penyesuaian kepribadian di tempat kerja. Misalnya, mengurangi bercanda dan lebih profesional di tempat kerja. Selama itu masih versi siapa kita sebenarnya, seharusnya tidak menjadi masalah. Namun, perubahan yang besar tidak baik dampaknya. Misalnya, ketika kita berperilaku kontras dengan kepribadian kita yang biasa, mungkin sulit untuk mempertahankan persona tersebut di tempat kerja dalam waktu yang lama. Apabila kepribadian di tempat kerja atau di luar tempat kerja sangat berbeda, hal tersebut bisa mempengaruhi diri kita.
Selain itu, jika dilakukan terus-menerus, dampaknya adalah bisa menyebabkan konsekuensi psikologis yang negatif, misalnya cemas, bahkan depresi. Apabila kita selalu menampilkan pribadi yang jauh dari kepribadian asli, kita mungkin akan merasa bahwa semua interaksi yang kita lakukan adalah palsu sehingga lama-lama membuat lelah dan akan mempengaruhi kita saat bekerja.
Solusinya adalah penting memiliki pengetahuan yang lebih mendalam tentang kepribadian diri sendiri sehingga dapat membantu kita memahami nilai dan motivasi diri agar bisa memilih pekerjaan yang sesuai dan tidak jauh dari kepribadian asli kita. Dengan begitu, kita juga bisa tahu kapasitas diri sehingga bisa berkolaborasi dengan rekan kerja.
Kesimpulannya, memahami kepribadian dapat meningkatkan kesadaran diri dan empati dalam menghadapi berbagai situasi termasuk di tempat kerja, sehingga, manajemen konflik, komunikasi yang efektif dan kolaborasi antar sesama rekan kerja bisa terjalin dengan baik.