Peran EQ/EI dalam Berkomunikasi di Lingkungan Kerja

Margaretha Calusa | Wednesday, 12 July 2023

Komunikasi menjadi salah satu faktor utama dalam kehidupan, terutama dalam dunia kerja untuk mencapai sebuah tujuan. Dari staf level bawah hingga top management tentunya membutuhkan komunikasi untuk dapat bertukar pikiran dan mengutarakan apa yang dipikirkan.

Menurut Daniel Goleman, seorang psikolog yang pernah bekerja di The New York Times, terdapat empat kuadran untuk Emotional Intelligence (EQ/EI) yakni self-awareness, self-management, social awareness, dan relationship management.

1. Self-awareness merupakan kesadaran dari dalam diri untuk mengenal diri kita masing-masing. Jika kita berkomunikasi secara sadar, maka komunikasi akan berjalan efektif. Hal ini dapat berupa bagaimana cara kita menyadari emosi kita dan kepercayaan diri saat berkomunikasi dengan orang lain.

2. Self-management merupakan sebuah cara bagaimana kita dapat mengatur diri kita sendiri, yang dapat berupa self-control, kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar, inisiatif untuk melakukan pekerjaan, dan adanya optimisme untuk mencapai suatu hasil yang optimal.

3. Social awareness merupakan kepedulian kita terhadap lingkungan sekitar kita, hal ini dipengaruhi berdasarkan rasa empati, cara kita melayani orang lain, dan kepedulian terhadap sebuah organisasi.

4. Relationship management, kuadran ini merupakan gabungan dari ketiga dimensi lainnya, dalam kata lain kuadran ini merupakan keinginan untuk memberikan respon saat bekerja dengan orang lain.

Disamping empat faktor tersebut, terdapat interpersonal skills yang diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Faktor ini memiliki korelasi yang erat hubungannya dengan EQ/E. Jika seseorang memiliki EQ/EI yang tinggi maka hal ini akan mengakibatkan interpersonal skillsnya juga akan tinggi, begitu juga sebaliknya, jika EQ/EI dari seseorang rendah, maka hal ini akan mempengaruhi interpersonal skillnya bernilai rendah.

Contoh manusia dengan EQ/EI yang rendah sering kali gampang untuk tersinggung dengan perkataan orang lain, gampang merasa kecewa, mudah untuk ditaklukkan oleh emosi, dan memiliki kesulitan untuk bertindak tegas dengan orang lain. Sedangkan, seseorang dengan EQ/EI yang tinggi memiliki kemampuan untuk memahami hubungan antara emosi dan perilaku, mereka lebih paham dan sadar dengan emosi yang ada di dalam diri mereka, selain itu mereka juga sabar dan tidak gampang gugup dalam menghadapi situasi yang penuh tekanan, memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan, dan dapat menangani orang lain secara bijaksana.

Kesimpulannya, penting untuk kita meningkatkan EQ/EI yang kita miliki, agar terbentuk pola komunikasi yang efektif antar sesama. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengungkapkan perasaan yang anda miliki kepada orang terdekat, menjauhi lingkaran pertemanan yang negatif, serta tetap tenang saat menghadapi stress.