Pentingnya Interpersonal Skill Dalam Tim
Afrina Karenina Rizal | Friday, 12 May 2023
Baru-baru ini saya berdiskusi dengan salah satu calon client yang mencari kandidat pengganti untuk karyawan di kantornya. Karakter beliau cukup terbuka, komunikatif, dan menyenangkan sehingga diskusi berjalan lancar. Di sepanjang percakapan beliau terus menekankan tentang interpersonal dan komunikasi. Kami pun pada akhirnya bertanya mengapa karyawan lama ingin digantikan, dan beliau pun mengatakan bahwa ingin mencari karyawan yang lebih komunikatif dan interpersonal skills yang lebih baik.
Kadang-kadang pencarian kandidat tidak selalu melulu mengenai kualifikasi dan keterampilan. Tapi lebih dari itu. Sementara dalam satu organisasi, semakin tinggi posisi seseorang, semakin besar pula budaya perusahaan yang disebar ke sekitar. Contohnya client saya di atas, dengan karakter beliau yang friendly, beliau akan mencari kandidat yang friendly juga dan memiliki sistem kerja yang sama seperti beliau.
Ketika merekrut posisi top management, saya biasanya selalu berpesan kepada kandidat saya yang akan di-hire agar terus berhati-hati karena value, sifat dan sikap beliau akan banyak memberi dampak kepada tim di bawahnya dan bahkan bisa mempengaruhi budaya perusahaan secara keseluruhan. Jika tidak berhati-hati, dampaknya nanti mulai dari disengagement, toxic workplace, dan juga turn over yang tinggi.
Untuk pemilik perusahaan yang masih terlibat aktif sebagai pimpinan di perusahaannya, biasanya menjaga budaya perusahaan akan lebih mudah. Karena ketika pimpinan tersebut terus memperbaiki diri maka budaya perusahaannya makin baik pula. Namun misalnya jika ada proses transfer ke generasi berikutnya, maka akan muncul masalah baru sebagai bentuk adaptasi antara pimpinan yang satu dengan yang lain. Hal ini sebaiknya diantisipasi lebih awal untuk menjaga kestabilan internal.
Demikian juga, jika satu perusahaan dipegang sepenuhnya oleh tim professional, pimpinan yang kerap berganti-ganti tentu saja akan mempengaruhi budaya yang ada di dalamnya, besar atau kecil, cepat atau lambat. Peran departemen HR sangat penting disini untuk mengantisipasi hal tersebut dan mempertahankan core corporate culture yang ingin dijaga kelestariannya.
Membentuk budaya perusahaan terkesan seperti hal yang sangat besar. Namun sebetulnya hal ini terbentuk dari value perusahaan, value pimpinan, interaksi antar tim dan interaksi antar individu. Dan setiap kita selalu punya andil besar untuk membentuk budaya perusahaan yang lebih baik di tempat kita bekerja.
Semoga bermanfaat.