Over-Explain dalam Menyusun Deskripsi Pekerjaaan di Resume
Wilyam Lie | Wednesday, 02 November 2022
Dalam dunia rekrutmen, seringkali mencul pertanyaan bagaimana caranya memikat mata rekruter agar melirik resume kita sehingga dapat diundang ke interview. Ternyata, salah satu faktor pendorong utama yang dapat membuat kandidat terlihat menonjol di mata rekruter adalah bagaimana ia mendeskripsikan pengalaman-pengalamannya baik secara profesional maupun keorganisasian.
Banyak dari job seeker merasa mudah untuk menuangkan pengalaman mereka menjadi deskripsi yang menarik, namun tidak sedikit juga yang merasa kesulitan. Kesulitan tersebut kemudian memunculkan beberapa orang untuk mencoba membantu para job seeker dengan membuatkan mereka berbagai konten yang berisi tips & trick untuk membuat deskripsi pengalaman yang menarik.
Dari berbagai konten yang saya perhatikan, ada satu hal yang cukup mengganjal hati saya yaitu deskripsi yang over-explained sehingga memunculkan ambiguitas. Sebagai headhunter, saya lebih menyukai deskripsi pekerjaan yang spesifik, terartikulasi dengan baik, dan dapat dipahami dengan cepat daripada deskripsi yang panjang, “indah” tapi membutuhkan waktu lama untuk dipahami.
Katakanlah A dan B merupakan seorang fresh graduate yang memiliki aspirasi karir untuk bekerja di perusahaan e-commerce sebagai tim operasional dan memiliki pengalaman bekerja yang sama sebelumnya sebagai wirausaha online shop.
Di dalam salah satu deskripsi pekerjaannya, A menuliskan “Bertanggungjawab dalam pengemasan dan pengiriman barang ke seluruh wilayah di Indonesia lewat pengantaran tepat waktu sebagai upaya mencapai kepuasan pelanggan” sedangkan B menuliskan “Melakukan checking dan quality control pada produk & kemasan sebelum dikirim serta ikut memonitor pengiriman produk yang telah diserahkan kepada last mile company untuk pengiriman ke seluruh wilayah di Indonesia.
Dari deskripsi tersebut pertanyaan saya untuk kandidat A yaitu apakah si calon kandidat terlibat langsung dalam proses pengemasan dan pengiriman termasuk pengurusan transportasi atau hanya sebatas mengirimkan produk ke perusahaan logistik partner mereka.
Meskipun saya bisa saja menanyakan hal tersebut kepada kandidat A saat interview, namun demi efisiensi waktu dan tenaga, saya akan cenderung melihat kandidat B, dimana saya langsung bisa menangkap poin bahwa kandidat B pernah terlibat langsung untuk monitoring kualitas barang dan packing, serta terlibat dalam komunikasi dan koordinasi dengan 3PL.
Kesimpulannya, buatlah deskripsi pekerjaan sebaik mungkin. Tidak perlu menggunakan susunan kalimat yang terkesan “indah” tapi gunakanlah kalimat spesifik, memuat keyword yang mudah dipahami, dan terartikulasi dengan baik.
Semoga bermanfaat.