Conflict Management Dalam Pekerjaan

Sulthan Naufal Rabbani | Wednesday, 05 June 2024

Conflict management mengacu kepada cara-cara yang dilakukan untuk menangani pertentangan atau perselisihan pendapat. Berikut adalah pengenalan singkat mengenai conflict management dan pendekatan yang dilakukan untuk bisa mencapai resolusi pada sebuah konflik. 

Secara umum, konflik terjadi akibat pertentangan pada beberapa hal di bawah ini:

  • Nilai-nilai pribadi
  • Persepsi
  • Goals yang saling bertentangan
  • Dinamika kekuasaan
  • Gaya komunikasi

Terdapat 5 cara yang umum digunakan dalam conflict management untuk meresolusikan sebuah konflik berdasarkan pendekatan assertiveness dan cooperativeness.


Accommodating merupakan pendekatan conflict management yang tinggi pada cooperativeness namun rendah pada assertiveness. Ketika menggunakan pendekatan ini, konflik bisa diselesaikan dengan mengorbankan kebutuhan dan keinginan sendiri untuk kepentingan pihak lain. 

Pendekatan Avoiding mengarah kepada penghindaran sama sekali terhadap konflik, sehingga avoiding menunjukkan tingkat yang rendah pada assertiveness dan cooperativeness. Pendekatan ini dilihat cenderung tidak produktif karena memperlihatkan salah satu dari pihak yang terlibat konflik seperti tidak peduli dengan konflik yang sedang terjadi. Demikian jika dibiarkan tidak selesai, dapat terjadi eskalasi pada konflik.

Collaborating menuntut tingkat cooperativeness dan assertiveness yang tinggi dari para pihak yang terlibat. Para pihak yang terlibat konflik mencari resolusi yang baik, yang dapat menguntungkan semua pihak terlibat. Pendekatan ini dapat dilakukan jika para pihak yang terlibat memiliki waktu yang luang dan berada pada level kekuatan/wewenang yang sama.

Competing, atau yang seringkali disebut “Forcing”, adalah pendekatan di mana salah satu pihak yang terlibat konflik menempatkan kebutuhan dan keinginannya tanpa mengindahkan kebutuhan dan keinginan dari pihak lain. Sehingga bisa dikatakan, competing adalah kebalikan dari accommodating, yang mana pendekatan ini tinggi pada assertiveness dan rendah di competitiveness.

Compromising merupakan pendekatan yang membutuhkan tingkat assertiveness dan cooperativeness yang moderat dari para pihak yang terlibat konflik. Yang membuat compromising berbeda collaborating adalah tingkat kepuasan dari para pihak yang terlibat. Jika dilihat dengan seksama, para pihak yang terlibat mendapatkan apa yang mereka mau, namun tidak semua pihak merasa puas dengan apa yang mereka terima.

Tag Label: