Melakukan Pekerjaan Secara “Effortless”

Margaretha Calusa | Wednesday, 01 March 2023

Weekend lalu saya habiskan untuk membaca buku Effortless karya Greg Mckeown. Di dalam buku tersebut dikatakan bahwa untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, kita tidak perlu untuk bekerja lebih lama dan lebih keras. Namun, sayangnya stigma yang beredar di masyarakat ialah jika kita tidak merasa lelah fisik dan mental (burn out), maka kita belum dianggap bekerja cukup keras.

Di dalam buku ini juga menyebutkan bahwa pekerjaan (dianggap kurang esensial) dapat mengganggu tanggung jawab esensial seperti kesehatan, keluarga, dan hubungan. Hal ini terbukti bahwa masih banyak pegawai yang menghabiskan waktunya lebih dari 8 jam untuk bekerja.

Kunci pertanyaan yang sering ada di dalam buku ini adalah “Bagaimana saya dapat membuat pekerjaan penting menjadi lebih mudah?”. Terdapat tiga hal yang menjadi pokok bahasan, yakni:

  1. Berpikir, yakni mengubah pola pikir kita untuk dapat mencari jalan paling sederhana untuk hasil pekerjaan yang kita lakukan, yakni dengan menurunkan tingkat kompleksitas pola pikir kita.
  2. Aksi, yaitu memahami pola kerja kita tanpa memaksakan diri dengan cara membuat batas untuk setiap pekerjaan yang kita lakukan dalam satu hari.
  3. Hasil, merupakan effortless result dari dua pokok bahasan sebelumnya, yakni hasil linier yang kemudian berubah menjadi hasil residual.
Kesimpulannya, tidak setiap pekerjaan harus dikerjakan dengan rumit, meskipun terdapat banyak rintangan dan hambatan, pasti terdapat jalan yang lebih mudah untuk dilalui. Diri kitalah yang seharusnya dapat menjaga supaya kita tidak merasa burnout ketika melakukan suatu pekerjaan, sehingga kita dituntut untuk kreatif dalam menyelesaikan pekerjaan esensial kita dengan cara mudah yang mungkin sebelumnya pernah kita lakukan.

Semoga tulisan ini bermanfaat!

Tag Label:

#Self Improvement